LAPORAN
PRAKTIKUM
MORFOLOGI
DAN ANATOMI TANAMAN
BUNGA
(Flos)
(Kamboja, Putri Malu, Kembang
sepatu, Pepaya, Anggrek dan Jagung)

DINA
MEUTIA AKIB
08220130016
LABORATORIUM
TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Bunga
merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun
yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai
alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga
dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan
kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan
warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan
sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan atau
berfungsi dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga
uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah
satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga
biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti
bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga. Pada umumnya bunga terdiri dari 4
bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga bagian tengah kaliks (kelopak), corolla (mahkota), andresium
(kelamin jantan), ginesium (kelamin
betina).
Bunga
secara umum berfungsi sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan
betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan,
yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai
pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas
atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai
penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya yaitu, aktinomorf
(simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak
dijumpai. Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara
bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian
utama bunga.
1.2
Tujuan
Praktikum
1. Untuk
mengetahui pengertian bunga.
2. Untuk
mengetahui bagian-bagian bunga.
3. Untuk
mengetahui perbedaan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
4. Untuk
mengetahui jenis-jenis bunga.
5. Untuk
mengetahui morfologi dan anatomi bunga.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Bunga
Kamboja (Plumeria rubra)
2.1.1
Morfologi
Bunga
kamboja terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan
(epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota
bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik
berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang
bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik
lima. Bunga kamboja berbentuk terompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm
hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga
bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
2.1.2
Anatomi
Bunga kamboja dilihat dari anatominya memiliki daun mahkota dan daun kelopak
mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Epidermis
daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Struktur
daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang
kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa
tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.
Sementara itu, benang sari dan putik
mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala
sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel
parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis
tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata.
2.1.3
Ekologi
Media tanam yang cocok untuk kamboja
adalah yang mirip dengan tempat tumbuh di alam aslinya yaitu gurun pasir. Media
harus porous sehingga memungkinkan adanya sirkulasi udara yang baik namun,
media tersebut juga harus mampu menahan air dan nutrisi yang cukup.Tumbuh subur
di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter di atas permukaan laut,
tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu atau
tanaman kamboja dapat dikatakan toleran untuk perkembangbiakkannya.
2.2
Bunga
Putri Malu (Mimosa pudica)
2.2.1
Morfologi
Putri malu
biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat seperti bola dan tidak mempunya
mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti bunga-bunga yang lain. Akan
tetapi kelopak bunga putri malu bentuknya sangat kecil dan bergigi empat
seperti selaput putih. Tabung mahkotanya juga berukuran sangat kecil, bertajuk
empat seperti selaput putih. Bunga putri malu tidak
terdapat kelopak bunga ataupun jika ada ukurannya sangat kecil. Daun mahkota berlekatan
satu sama lain dengan panjangnya 1,5 - 2 mm dan panjang benang sarinya 4,5 - 6
mm yang berwarna merah jambu.
2.2.2
Anatomi
Dilihat
dari anatomi bunga putri malu memiliki kepala sari yang mempunyai beberapa
lapisan dinding yaitu Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu
lapis sel. Endotesium,
merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
Lapisan tengah,
merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2 –
3 lapis sel. Tapetum
bagi bunga merupakan
dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat
terbentuk serbuk sari tetrad.
2.2.1
Ekologi
Putri malu tumbuh liar di pinggir jalan,
tempat – tempat terbuka yang terkena sinar matahari dan dapat ditemukan pada
ketinggian 1 – 1200 m dpl. Tumbuhan putri malu dapat tumbuh
dimana saja dengan begitu suburnya disekitar kita. Putri malu dapat tumbuh
secara liar dimana saja, dan tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang khusus
misalnya seperti pemupukan atau penyiraman. Tanaman putri malu bisa tumbuh
dimana saja diatas permukaan tanah, baik diatas permukaan tanah yang lembab
maupun diatas permukaan tanah yang gersang.
2.3
Bunga
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.3.1
Morfologi
Bunga kembang
sepatu ini berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm hingga 20 cm.
Bunganya bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.Bunganya
besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan
hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun
mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua
atau merah jambu.
2.3.2
Anatomi
Secara
anatomi bunga kembang sepatu memiliki daun mahkota dan daun kelopak yang
mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis.
Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis
atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis
daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata.
Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil.
Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut
yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu
berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.
2.3.3
Ekologi
Kembang
sepatu adalah tanaman semak yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam
sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini tumbuh pada
ketinggian 1000-800 m di atas permukaan laut. Dengan curah hujan tahunan 1000
mm/tahun. Suhu udara lingkungan yang cocok berkisar 24 – 27 ˚C, dengan
kelembaban sedang dan penyinaran tinggi. Syarat tekstur tanah lempung berpasir,
liat berpasir, dengan kedalaman air tanah di atas 50 cm dari permukaan tanah.
2.4
Bunga
Pepaya (Carica papaya)
2.4.1
Morfologi
Bunga pada
papaya terdiri bunga jantan, betina dan bunga banci. Bunga betina umumnya
berdiri sendiri, berwarna putih kekuningan. Bakal buah beruang 1 dengan 5
kepala putik. Bunga hampir selalu berkelamin satu dan berumah dua, tetapi
kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin 2 pada karangan bunga yang jantan.
Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, kelopak
sangat kecil, mahkota berupa terompet, putih kekuningan, dengan tepi yang
bertaju 5 dan tabung yang panjang, langsing, taju terputar dalam kuncup, kepala
sari bertangkai pendek dan duduk. Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri daun
mahkota lepas atau hampir lepas, putih kekuningan.
2.4.2
Anatomi
Anatomi bunga papaya yang jantan dapat
diamati benang sari yang terdiri
atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar,
yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada
epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata.
Sedangkan pada bunga papaya yang betina memiliki putik yang terdiri dari bakal
buah dan bakal biji. Setiap
bakal biji atau ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal
biji yang mengandung satu berkas pembuluh.
2.4.3
Ekologi
Tanah
yg baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung
humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur. Derajat keasaman tanah yg
ideal adalah netral dengan pH 6 – 7. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat
penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit
jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan
akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yg ideal tidak lebih dalam
daripada 50 – 150 cm dari permukaan tanah.
2.5
Bunga
Anggrek (Aerides adorata)
2.5.1
Morfologi
Morfologi
bunga anggrek memiliki bagian utama yaitu, sepal (kelopak bunga), petal
(mahkota bunga), stamen (benang sari), pistil (putik) dan ovari (bakal buah).
Sepal merupakan pelindung terluar pada saat bunga anggrek masih kuncup,
jumlahnya ada 3 helai dan umumnya memiliki warna khas yang indah yaitu bewarna
ungu. Letak sepalnya membentuk sudut segitiga. Tanaman anggrek memiliki benang
sari dan kepala putik ini menyatu dan membentuk bagian disebut colum, dimana
pada ujung colum terdapat gumpalan serbuk sari. Letak kepala putik berada di
bawah cap dan polinia dan menghadap ke labellum tampak seperti lubang dangkal
bulat yang lengket.
2.5.2
Anatomi
Anatomi bunga anggrek memiliki
epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis
sel. Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam
epidermis. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah
dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis
tumbuhannya. Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang
mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad. Secara umum, benang sari terdiri atas
kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu
sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada
epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata.
2.5.3
Ekologi
Ekologi yang cocok pada tanaman
anggrek yaitu angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman anggrek. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi
tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman
anggrek. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek sebaiknya adalah 12,7 °C.
Tanaman anggrek tidak cocok atau tidak sesuai dalam suasana baus, akan tetapi
menyukai kelembaban udara di siang hari 65 - 70 %.
2.6
Bunga
jagung (Zea mays)
2.6.1
Morfologi
Bunga jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman.
Bunga betina tersusun dalam tongkol yang tumbuh diantara batang dan
pelepah daun Bunga betina ini biasanya disebut tongkol selalu dibungkus
kelopak-kelopak yang jumlahnya sekitar 6 -14 helai Pada umumnya, satu
tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki
sejumlah bunga. Bunga jantan terletak
dipucuk. Bunga jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya
tidak mempunyai petal dan sepal dimana organ bunga jantan dan organ bunga
betina tidak terdapat dalam satu bunga disebut berumah satu.
2.6.2
Anatomi
Pada struktur
anatomi bunga jagung terdapat stigma
atau kepala putik dan stylus atau tangkai putik mempunyai struktur yang khusus
yang memungkinkan butir-butir polen mampu berkecambah pada stigma dan buluh
polen mampu menembus ovulum. Epidermis stigma berkelenjar, dan sel-selnya kaya
akan protoplasma. Kadang-kadang lapisan disebelah dalam epidermis membentuk
jaringan yang berkelenjar, yang fungsinya sama dengan yang terdapat pada
epidermis. Pada bunga jagung, terdapat sel-sel epidermis yang setelah membentuk
jaringan yang berkelenjar, akhirnya berkembang menjadi rambut-rambut yang
panjang dan bercabang.
2.6.3
Ekologi
Tanaman jagung adalah berkarakter sama
dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic
grass).
Tanaman jagung pada umumnya
tumbuh di daerah
yang berlintang antara 50˚ LU hingga 40˚ LS dan pada ketinggian hingga 3000 m didaerah equator.
Pada garis lintang yang lebih tinggi, diatas 58˚ LU. Jagung akan
sangat sensitif pada tekanan kelembaban pada saat pertumbuhan bunga jantan dan
penyerbukan. Pada waktu penanaman juga memerlukan kondisi kelembaban optimum.
Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik dengan curah hujan 600 – 900 mm pada
saat musim pertumbuhan.
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Waktu
dan Tempat
Praktikum
Morfologi
dan Anatomi ini
dilakukan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian
Universitas Muslim Indonesia pada hari Minggu tanggal Desember 2013 pukul 08.00 sampai selesai.
3.2
Alat
dan Bahan
3.2.1
Alat
a.
Buku
gambar b.
Pensil warna
c. Mistar d.
Penghapus
e. Lem
f .Pensil
3.2.2
Bahan
1. Bunga
kamboja (Plumeria rubra)
2. Bunga
putri malu (Mimosa pudica)
3. Bunga
kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
4. Bunga
pepaya (Carica papaya)
5. Bunga
anggrek (Aerides adorata)
6. Bunga
jagung (Zea mays)
3.3
Cara
Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
2. Siapkan bahan (bunga tumbuhan)
diatas meja
3. Amati kemudian gambar bunga tersebut
pada buku gambar
4. Berikan keterangan pada gambar
berupa klasifikasi tanaman dan bagian- bagiannya
5. Rendam dengan menggunakan alkohol
kemudian keringkan.
6. Tempel pada buku gambar bunga
tanaman yang telah diawetkan.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Pembahasan
No.
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
|||
1.
|
|
Kamboja (Plumeria rubra)
Klasifikasi
|
|||
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
|
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Gentianales
: Apocynaceae
: Plumeria
: Plumeria rubra
|
||||
No.
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
|||
2.
|
|
Putri
malu (Mimosa pudica)
Klasifikasi
|
No.
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
||||
3.
|
:
|
Kembang
sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
|
||||
No.
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
||||
4.
|
:
|
Pepaya
(Carica papaya)
|
||||
No.
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
||||
5.
|
|
Anggrek
(Aerides adorata)
Klasifikasi
|
||||
|
No.
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
||
6.
|
|
Jagung
(Zea mays)
|
4.2
Pembahasan
4.2.1
Bunga
Kamboja (Plumeria rubra)
Bunga
kamboja terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan.
Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk
oval yang bertaburan serbuk sari.
Bunga
kamboja dilihat dari anatominya memiliki daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama
yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya
dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Struktur daun mahkota sel-selnya
mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Media tanam yang
cocok untuk kamboja adalah yang mirip dengan tempat tumbuh di alam aslinya
yaitu gurun pasir. Tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter di atas
permukaan laut.
4.2.2
Bunga
Putri malu (Mimosa pudica)
Bunga putri malu
biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat seperti bola dan tidak mempunya
mahkota atau kelopak bunga. Akan tetapi kelopak bunga putri malu bentuknya
sangat kecil dan bergigi empat seperti selaput putih. Dilihat dari anatomi bunga putri
malu memiliki kepala sari yang mempunyai beberapa lapisan dinding yaitu epidermis,
merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Endotesium,
merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis. Tapetum,
merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada
saat terbentuk serbuk sari tetrad.
Putri malu tumbuh liar
di pinggir jalan, tempat – tempat terbuka yang terkena sinar matahari dan dapat
ditemukan pada ketinggian 1 – 1200 m dpl.
4.2.3
Bunga
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bunga kembang
sepatu ini berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm hingga 20 cm.
Bunganya bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Dilihat dari anatominya bunga
kembang sepatu memiliki daun mahkota dan daun kelopak yang mempunyai struktur yang
sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini terletak di antara
epidermis atas dan bawah. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi
kutin, stomata, dan trikomata. Kembang
sepatu tumbuh pada ketinggian 1000 - 800 m di atas permukaan laut. Dengan curah
hujan tahunan 1000 mm/tahun. Suhu udara lingkungan yang cocok berkisar 24 – 27 ˚C,
dengan kelembaban sedang dan penyinaran tinggi. Syarat tekstur tanah lempung
berpasir, liat berpasir, dengan kedalaman air tanah di atas 50 cm dari
permukaan tanah.
4.2.4
Bunga
Pepaya (Carica papaya)
Bunga pada
papaya terdiri bunga jantan, betina dan bunga banci. Bunga betina umumnya
berdiri sendiri, berwarna putih kekuningan. Bunga jantan pada tandan yang
serupa malai dan bertangkai panjang, kelopak sangat kecil, mahkota berupa
terompet dan berwarna putih kekuningan.
Anatomi
bunga papaya yang jantan dapat diamati benang sari yang terdiri atas kepala sari dan tangkai
sari yang pada epidermisnya terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga
stomata. Sedangkan pada bunga papaya yang betina memiliki putik yang terdiri
dari bakal buah dan bakal biji yang terdiri melekat pada dinding ovarium dengan
adanya tangkai bakal biji yang mengandung satu berkas pembuluh. Tanah yg baik
untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah
itu harus banyak menahan air dan gembur. Derajat keasaman tanah yg ideal adalah
netral dengan pH 6 – 7.
4.2.5
Bunga
jagung (Aerides adorata)
Bunga
anggrek memiliki bagian utama yaitu, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari,
putik dan ovarium, bakal buah. Kelopak bunga merupakan pelindung terluar pada
saat bunga anggrek masih kuncup, jumlahnya ada 3 helai dan umumnya memiliki
warna khas yang indah yaitu bewarna ungu. Tanaman anggrek memiliki benang sari
dan kepala putik yang menyatu. Anatomi bunga anggrek memiliki epidermis,
merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Tangkai sari tersusun oleh jaringan
dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Ekologi yang cocok pada tanaman anggrek yaitu angin tidak
dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Suhu yang
cocok untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 °C dan kelembaban udara di siang hari 65 - 70 %.
4.2.6
Bunga
jagung (Zea mays)
Bunga jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman.
Bunga betina tersusun dalam tongkol yang tumbuh diantara batang dan
pelepah daun Bunga betina ini biasanya disebut tongkol selalu dibungkus
kelopak-kelopak yang jumlahnya sekitar 6 -14 helai. Pada struktur anatomi bunga
jagung terdapat kepala putik dan tangkai
putik mempunyai struktur yang khusus yang memungkinkan butir-butir polen mampu
berkecambah pada kepala putik menembus ovulum. Epidermis kepala putik
berkelenjar, dan sel-selnya kaya akan protoplasma. Tanaman jagung pada umumnya
tumbuh di daerah
yang berlintang antara 50˚ LU hingga 40˚ LS dan cocok
pada ketinggian hingga 3000 m didaerah equator. Di daerah tropis, pertumbuhan
terbaik dengan curah hujan 600 –
900 mm pada
saat musim pertumbuhan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Bunga
adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan.
2. Bagian-bagian
bunga terdiri atas kelopak, benang sari, mahkota, putik, tangkai bunga, dan
dasar bunga.
3. Bunga
lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak, benang sari, putik, dan tangkai
bunga. Sedangkan bunga tidak lengkap yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu
bagian dari bunga yang tidak lengkap.
4. Jenis-jenis
bunga yaitu bunga berkelamin tunggal, bunga berkelamin ganda, dan bunga yang
tidak berkelamin. Selain itu bunga juga dibedakan menjadi bunga tunggal dan
bunga majemuk.
5. Morfologi
bunga terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari, putik dan tangkai bunga.
Sedangkan anatomi bunga terdiri atas epidermis yang terdapat pada mahkota,
benang sari dan kelopak serta endotesium dan tapetum pada benang sari.
5.2
Saran
Sebaiknya
sebelum peserta melakukan praktikum memperhatikan alat-alat yang akan digunakan
dalam praktikum untuk memperlancar praktikum yang akan dilaksanakan.
AYAT
YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUNGA
Surah Ar Rahman ayat 11 - 13 :



Artinya
:
“Dan
Allah Telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). Di bumi itu ada buah-buahan dan
pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan
bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?.” (Q.S. Ar Rahman ayat : 11-13)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.01.2013.http://tanaman-obat-herbal.blogspot.com/2013/03////klasifikasi-dan-morfologi-pepaya.html. Diakses 13
Desember 2013
Anonim.02.2012.http://diigilib.unimed.ac.id//////public/UNIMED-Undergraduate-22821-FILE%206%20BAB%202%20.pdf. Diakses 13
Desember 2013
Anonim.03.2013.http://miraclekidxk.blogspot.com/2013/08//fungsi-lengkap-dan-struktur-bunga-lengkap.html. Diakses 13
Desember 2013
Anonim.04.2010.http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-anatomi-anggrek-8190. Diakses 13
Desember 2013
Anonim.05.2013.http://retyvina.blogspot.com/2013/03/morfologi-anatomi-bunga-jagung.html. Diakses 13
Desember 2013
Anonim.06.2012.http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/07/morfologi-kembang-sepatu-hibiscus-rosa.html. Diakses 13
Desember 2013
Anonim.07.2011.http://tjoetnyakk.blogspot.com/2011/01/klasifikasi-dan-anatomi-putri-malu.html. Diakses 13
Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar