Selasa, 15 Agustus 2017

LAPORAN AKAR MORFOLOGI TANAMAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga setelah daun dan batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.Akar biasanya 13 berat kering seluruh tubuh tumbuhan, Akar biasaya berkembag dibawah permukaan tanah, meskipun adalah akar tumbuh diluar tanah. Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembag dan memebesar menjadi akar primer dnegan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang. Pada monokotil akar tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering dan akar ini dinamakan akar serabut.  Akar biasanya mempunyai sifat, selalu tumbuh di bagian dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi, tidak berbuku – buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.Pada umumnya akar dapat di bedakan bagian – bagiannya yaitu : leher akar atau pangkal akar (collum ), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang –cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu – bulu akar (pilus radicalis).
Dan akar ini mempunyai tugas, memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah, pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat penimbun makanan. Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya Karena itu dikenal akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis dengan jamur. Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar, yaitu, akar primer yang   berasal dari embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya, serta akar liar yang berasal dari batang atau daun. Akar tersebut dapat bersifat permanen dan sementara. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah serta menambatkan tumbuhan pada tanah atau makanan seperti Daucus, Manihot, Dioscorea, dan Ipomoea. Peranan akar liar bervariasi, sesuai dengan peranan akarnya. Akar liar dapat berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung, akar nafas, akar pelekat, akar pembelit, dan sebagai penunjang. Irisan memanjang ujung akar muda menunjukkan 4 daerah pertumbuhan yang batasnya tidak terlalu jelas. Yaitu, tudung akar, daerah pembelahan sel daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi sel. Daerah-daerah pertumbuhan ini dapat berhimpitan karena dipengaruhi oleh jenis tumbuhnya serta keadaan lingkungan yang menentukan aktifitasnya. Akar Pada kebanyakan tanaman berpembuluh, akar menjadi bagian sporofit yang terletak di bawah tanah dan terutama terlibat dalam penyerapan air dan mineral, serta membuat tanaman dapat berdiri tegak. Dua fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan dan penghubung. Kebanyakan akar berfungsi sebagai penyimpan, seperti pada wortel, bit gula dan ketela rambat. Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah jaringan gabus), kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis, parenkim korteks, selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh
       Organisasi ujung akar. Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apical pucuk, memiliki 3 daerah meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks), juga, meristem apikal akar membentuk sel-sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki kutikula. Sel-sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar, banyak yang tumbuh (Anonimous,2009).

1.2  Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami  teori tentang akar
2. Dapat memahami sifat-sifat  akar
3. Dapat memahami bagian-bagian akar
4. Dapat memahami bentuk-bentuk akar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akar Jagung (Zea mays)
2.1.1 Morfologi
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa di ukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
  2.1.2  Anatomi
Struktur umum dari bagian luar ke dalam, epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah jaringan gabus),kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis, parenkim korteks, selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh. Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada lingkaran luar dari lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak berkembang hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat dijumpai parenkim empulur. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,system jaringan dasar berupa korteks dan empulur,dan jaringan pengangkut (xylem dan floem). Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Pada tanaman ini mempunyai tipe akar poliarkh, yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulur yang luas. Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim korteks  banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah korteks ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel batu).
2.1.3  Ekologi
Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanamn jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah. Temperatur maksimal dari  tanaman jagung mulai dari fase pertumbuhan dan perkembangan adalah 18-320C. Temperatur 350C akan menyebabkan kematian pada tanaman jagung.  Suhu udara atau temperatur yang baik untuk perkecambahan adalah 120C, dan fase pertumbuhan adalah 21-300C. Di daerah Asia Tenggara, fase kekeringan yang terjadi pada April-Mei akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm/bulan. Jika kurang dari 300 mm/bulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada berkurangnya hasil panen.
2.2 Akar Wortel (Daucus carota)
2.2.1 Morfologi
        Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan . Wortel memiliki akar tunggang dan serabut. Namun dalam pertumbuhannya, akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi mejadi tempat penyimpanan makanan sehingga bentuk akar akan berubah menjadi besar, bulat dan memanjang dengan diameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung varietasnya. Akar tunggang yang membesar inilah disebut umbi wortel. Adapun akar serabut yang menempel pada akar tunggang, menyebar ke samping berwarna kekuning-kuningan (putih gading).
2.2.2   Anatomi
Sistem pembuluh primer pada akar, seperti yang telah dikemukakan dari strukturnya dan dari arah perkembangan radialnya. Protoxilem dalam akar itu eksark sedangkan pada akar itu endark. Xilem dan floem tersusun berseling dalam akar, pada Daucus carota, tiga berkas memasuki setiap kotiledon. Berkas median di antara ketiga runutan ini terdiri atas untai xylem eksark yang berkesinambungan dengan protoxilem akar dan secara lateral disertai dua untai floem. Dalam untai ini dapat ditelusuri diferensiasi sentripetal untuk jarak tertentu ke dalam kotiledon. Berlawanan dengan ini, setiap runutan kotiledon lateral itu kolateral dengan floem eksternal dan xylem endark di sebelah dalam. Di seluruh panjangnya berkas-berkas ini, diferensiasi xylem berlangsung dalam arah sentrifugal. Berkas-berkas ini berasal dari bagian tengah xylem di akar-akarnya.
Oleh sebab itu, dalam hal Daucus itu, terdapat kelanjutan yang pasti, tanpa pembalikan apapun, di antara system pembuluh primer pada ktiledon dengan yang terdapat pada sumbu bersamadi hipokotil-radikula. Pada Daucus, meristem apical pada epikotil berhenti membentuk primordium daun setelah penebalan sekunder itu diawali di daerah hipokotil-radikula. Runutan kolateraldaun-daun lebar ini bergabung dengan jaringan pembuluh sekunder pada hipokotil dan akar.
2.2.3   Ekologi
Akar wortel syarat tumbuh. Wortel dapat ditanam di daerah dengan ketinggian 1.200-1.500 m. dpl. Tanah yang baik dala proses pertumbuhan sayuran ini yaitu tanah yang subur, gembur dan kaya humus, dengan pH antara 5,5-6,5. Tanaman wortel ini sangat cocok pada suhu 22-240C dengan temperature lembab dan cukup sinar matahari. Jika tanah yang akan dibuat menjadi lahan tanam kurang subur, maka dapat dilakukan pemupukan intensif, ketikakebanyakan tanah di Indonesia mempunyai pH rendah.
2.3 Akar Mangga (Mangifera indica)
2.3.2 Morfologi
   Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang dari akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa encapai 6m. pemanjagan akar tunggang akar berhenti bila mencapai permukaan air tanah . akar cabang makin ke bawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm. Struktur morfologi akar tersusun dari akar primer, akar skunder, rambut akar, ujung kar dan tudung akar (kaliptra). Rambut akar umunya terbentuk didekat ujung akar dan berumur pendek,.Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak. Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam, yang didalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu, yang tidak mudah tembus oleh ujung akar. Dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang sangat kokok sekalipun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan akar menembus tanah.
2.3.2    Anatomi
        Akar mangga tersusun oleh  jaringan epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan termodifikasi membentuk bulu akar untuk menyerap air dan mineral. Juga memiliki stele (silinder pusat) terdiri atas perisikel (yang terdiri dari satu lapis sel yang membentuk kambium dan jaringan gabus), berkas penggankut yang berbentuk radial (xylem di tengah, floem di luar, yang dilapisi kambium), serta tidak memiliki empulur.
2.3.3    Ekologi          
Tanaman mangga dapat  hidup di daerah dengan musim kering. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan. Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yg seimbang. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5,5-7,5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit. 
2.4 Akar Singkong (Manihot escluenta crantz)
2.4.1 Morfologi
Akar singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi.
2.4.2    Anatomi
Akar singkong  tersusun oleh  jaringan epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan dindingnya mudah di lalui air dan juga melindungi bagian dalam akar. Juga memiliki jaringan endodermis, dinding selnya bisa mengalami penebalan  gabus. Serta terdapat pula  jaringan xylem dan floem yang berfungsi sebagai pengankut zat-zat makanan.
. 2.4.3 Ekologi
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ubi kayu antara 1.500-2.500 mm/tahun. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ubi kayu sekitar 100 C. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu  antara 60-65%. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jam/hari terutama untuk  kesuburan daun dan perkembanganya. Bila suhunya di bawah 100 C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna

2.5 Akar Bambu (Bambusa sp)
2.5.1 Morfologi
Akar bambu terdiri atas rimpang (rhizon) yang berbuku dan beruas. Pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang. Akar rimpangnya yang terdapat dibawah tanah membentuk sistem percabangan, dimana dari ciri percabangan tersebut nantinya akan dapat membedakan asal dari kelompok bambu tersebut. Bagian pangkal akar rimpangnya lebih sempit dari pada bagian ujungnya dan setiap ruas mempunyai kuncup dan akar. Kuncup pada akar rimpang ini akan berkembang menjadi rebung yang kemudian memanjat dan akhirnya menghasilkan buluh.
2.5.2    Anatomi
          Akar bambu  memiliki jaringan epidermis, suatu lapisan sel yang tersusun rapat dan dindingnya mudah di lalui air. Termodifikasi menjadi bulu-bulu akar untuk menyerap air dan mineral. Selain itu terdapat jaringan korteks, tersusun atas jaringan parenkim yang sel-selnya tersusun rapat. Berfungsi sebagai tempat pertukaran zat dan penyimpan bahan makanan serta  jaringan xylem dan floem. Jaringan xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil proses fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
2.5.3    Ekologi
Bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam. Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3–10 sentimeters (1,2–3,9 in) per hari. Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa dari spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m (98 kaki) tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15–20 cm (5,9–7,9 in). Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja. Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga temperatur 29 °C (−20 °F). Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut mampu bertahan hingga zona 5-6, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan tunas bambu baru di musim semi berikutnya.
2.6 Akar Anggrek (Appendicula elegans)
2.6.1 Morfologi
Akar pada anggrek merupakan akar gantung, akar anggrek memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanaman anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek, bahkan ada yang nyaris tak berambut.
2.6.2    Anatomi        
        Akar anggrek tersusun oleh, jaringan epidermis yang berfungsi melindungi bagian dalam akar, dan memiliki jaringan endodermis, dinding selnya bisa mengalami penebalan  gabus (titik caspari) hingga silender pusat. Namun, ada yang tidak mengalami penebalan sehingga bisa dilalui air (dinamakan sel penerus atau sel peresap).
2.6.3    Ekologi
      Anggrek dapat tumbuh di berbagai tempat yang memungkinkan seperti tanah yang berhumus, tanah rawa-rawa, akar tumbuhan lain. Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia, dari daerah tropis hingga kutub. Tanaman anggrek cocok di daerah panas yang  memerlukan suhu udara 26-300C pada siang hari, 210C pada malam hari, dgn daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Anggrek sedang di ketinggian 150-1500 m dpl. Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 dan 15–210C, pada malam hari, dgn ketinggian 150-1500 m dpl. Dan anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-210C di siang hari dan 9–150C pada malam hari, dgn ketinggian 1500 m dpl pertumbuhannya lebih bagus.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Morfologi dan Anatomi akar ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia, pada hari sabtu tanggal 07 Desember 2013 pada pukul 08.00-14.00 WITA.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat :

a. Buku gambar                                             b. Pensil 2B

                                                                            


c. Penggaris                                                   d. Penghapus




e. Pensil Warna (Crayon)



 3.2.2 Bahan :
a. Akar Jagung (Zea mays)
b. Akar Wortel  (Daucus carota)
c. Akar Mangga (Mangifera indica )
d. Akar Singkong  (Manihot Esclueta Crantz)
e. Akar Bambu (Bambusa sp)
f. Akar Anggrek (Appendicula elegans)



3.3  Prosedur Kerja
1.      Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.      Mempersiapkan bahan (Akar tumbuhan) diatas meja.
3.      Amati kemudian gambar akar  tersebut pada buku gambar.
4.      Berikan keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian    bagiannya.
5.      Rendam dengan menggunakan alcohol kemudian keringkan.
6.      Tempel pada buku gambar akar tanaman yang telah diawetkan.
























BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No
          Akar Jagung
   Keterangan Akar Jagung







1

Jagung (Zea mays)
Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Sub Kingdom         : Tracheobionta
Sub Divisi               : Spermatophyta
Divisi                      : Magnoloiophyta
Kelas                      : Liliopsida
Sub Kelas               : Commelinidae
Ordo                       : Poales
Famili                     : Poaceae
 Genus                    : Zea
Spesies                   : Zea mays lam
No
     Akar Wortel
  Keterangan Akar Wortel


Wortel (Daucus carota)
Klasifikasi
Kingdom                 : Plantae
Sub Kingdom          : Tracheobionta
Sub Divisi                : Spermatohyta
Divisi                       : Magnoliophyta
Kelas                       : Magnoliopsida
Sub Kelas                : Rodsidae
Ordo                        : Apiales
Famili                      : Apiaceae
Genus                      : Daucus
Spesies                    : Daucus carota


No
          Akar Manggga
Keterangan Akar Mangga


Mangga (Mangifera indica)
Klasifikasi
Kingdom            : Plantae
Sub Kingdom     : Tracheobionta
Sub Divisi          : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas           : Rosidae
Ordo                   : Sapindales
Famili                 : Anacardiaceae
Genus                 : Mangifera
Spesies               : Mangifera indica

Akar  Singkong
Keterangan  Akar Singkong


Singkong (Manihot escluenta crantz)
Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Sub Kingdom       : Tracheobionta
Sub Divisi             : Spermatophyta
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Sub Kelas              : Rosidae
Ordo                     : Euphorbiales
Famili                   : Euphorbiaceae
Genus                   : Manihot
Spesies                  : Manihot escluenta crantz





No
  Akar Bambu
 Keterangan Akar Bambu


Bambu ( Bambusa sp)
Klasifikasi
Kingdom                 : Plantae
Subkingdom            : Tracheobionta
Super Divisi            : Spermatophyte
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                       : Monocotyledonae
Sub Kelas                : Commelinidae
Ordo                        : Poales
Famili                      : Poaceae
Genus                      : Bambusa
Spesies                    : Bambusa sp

    Akar Anggrek
Keterangan Akar Anggrek


Anggrek (Appendicula elegans )
Klasifikasi
Kingdom                 :  Plantae
 Sub Kingdom         : Tracheobionta
Sub Divisi               : Spermatophyta
Divis                       : Magnoliophyta
Kelas                       : Liliopsida
Sub Kelas                : Lilidae
Ordo                        : Orchidales      
Famili                      : Orchidaceae
Genus                      : Appendicula
Spesies                    : Appendicula elegans

4.2 Pembahasan
4.2.1 Akar Jagung
Akar jagung tergolong akar serabut yag dapat mencapai kedalaman 8m, meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2m. pada tanaman yang sudah cukup dewasa mucul akar advetif dari buku-buku batang bagian bawah yang menyangga tegaknya tanaman. Anatomi akar jagung dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah jaringan gabus), kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh. Floem dan xylem. Ekologi jagung Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari jagung dapat tumbuh hingga ketin.ggian 3 meter. Suhu udara atau temperatur yang baik untuk perkecambahan adalah 120C, dan fase pertumbuhan adalah 21-30 0C.
4.2.2    Akar Wortel
Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Anatomi wortel terdiri dari sistem pembuluh primer pada akar, seperti yang telah dikemukakan dari strukturnya dan dari arah perkembangan radialnya. Protoxilem dalam akar itu eksark sedangkan pada akar itu endark. Xilem dan floem tersusun berseling dalam akar. Ekologi  akar wortel syarat tumbuh. Wortel dapat ditanam di daerah dengan ketinggian 1.200-1.500 mdpl. Tanah yang baik dala proses pertumbuhan sayuran ini yaitu tanah yang subur, gembur dan kaya humus, dengan pH antara 5,5-6,5. Tanaman wortel ini sangat cocok pada suhu 22-240C.
4.2.3   Akar Mangga
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang dari akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa encapai 6m. pemanjagan akar tunggang akar berhenti bila mencapai permukaan air tanah .Anatomi akar mangga tersusun oleh  jaringan epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan termodifikasi membentuk bulu akar untuk menyerap air dan mineral. Juga memiliki stele (silinder pusat) terdiri atas perisikel (yang terdiri dari satu lapis sel yang membentuk kambium dan jaringan gabus). Dan ekologi Tanaman mangga dapat  hidup di daerah dengan musim kering. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga.
4.2.4   Akar Singkong
Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan.Anatomi tanaman singkong tersusun oleh  jaringan epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan dindingnya mudah di lalui air dan juga melindungi bagian dalam akar. Juga memiliki jaringan endodermis Ekologi singkong. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman singkong antara 1.500-2.500 mm/tahun. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya singkong sekitar 100 C.
4.2.5   Akar Bambu
Akar bambu terdiri atas rimpang (rhizon) yang berbuku dan beruas. Akar rimpangnya yang terdapat dibawah tanah membentuk sistem percabangan.Anatomi akar bambu  memiliki jaringan epidermis, suatu lapisan sel yang tersusun rapat dan dindingnya mudah di lalui air. Ekologi akar  bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam. Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3–10 sentimeters (1,2–3,9 in) per hari.
4.2.6    Akar Anggrek
         Akar pada anggrek merupakan akar gantung, akar anggrek memiliki lapisan  berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanaman anggrek.Anatomi akar anggrek tersusun oleh, jaringan epidermis yang berfungsi melindungi bagian dalam akar, dan memiliki jaringan endodermis, dinding selnya bisa mengalami penebalan  gabus (titik caspari) hingga silender pusat. Dan ekologi akar anggrek Anggrek dapat tumbuh di berbagai tempat yang memungkinkan seperti tanah yang berhumus, dan akar tumbuhan lain. Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia, dari daerah tropis hingga kutub.
BAB V
PENUTUP

5.1   Kesimpulan
1. Dari praktikum tersebut dan pengamatan yang dilakukan maka dapat di ambil  kesimpulan bahwa akar adalah bagian pokok yang nomor tiga setelah daun dan batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.Akar biasanya 13 berat kering seluruh tubuh tumbuhan, Akar biasaya berkembag dibawah permukaan tanah, meskipun adalah akar tumbuh diluar tanah. Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembag dan memebesar menjadi akar primer dnegan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang. Pada monokotil akar tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering dan akar ini dinamakan akar serabut.
2. Akar biasanya mempunyai sifat, selalu tumbuh di bagian dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi, tidak berbuku – buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
3. Bagian – bagiannya akar yaitu, leher akar atau pangkal akar (collum ), ujung    akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang –cabang akar (radix   lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu – bulu akar (pilus radicalis).
4. Bentuk-bentuk akar, akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis dengan jamur.
5.2    Saran
     Diharapkan kepada asisten dosen untuk selalu dapat tersenyum dan juga buat asisten dosen agar lebih tegas lagi pada saat praktikum jika ada yang tidak membawa bahan lab.



                                                DAFTAR PUSTAKA       
Agustrai. 2012. Akar. http://www.Akar/Laporan Praktikum Akar.html. (Diakses 07 Desember 2013).
Fahn. D.1991.Anatomi tumbuhan.http://Laporan akar/ Laporan Praktikum Akar Biologi html. (Diakses 07 Desember 2013)
Mila. A.2012. Morfologi Akar. http:// LAporan Praktikum Akar.html. (Diakses 07  Desember 2013).
Muhammad. J .2008. Morfologi Tumbuhan.http:www//Laporan akar/Morfologi     Tumbuhan modifikasi akar. html. (Diakses 07 Desember 2013).















AYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKAR

       http://www.kawansejati.org/alquran-digital/img/s014/a026.png
Artinya :

                              Dan perumpamaan kalimat yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang  telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. (Q.S Ibrahim : 26)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PRAKTIKUM BUNGA MORFOLOGI TANAMAN

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI TANAMAN BUNGA ( Flos ) (Kamboja, Putri Malu, Kembang sepatu, Pepaya, Anggrek dan Jagung...