BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga
setelah daun dan batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.Akar
biasanya 13 berat kering seluruh tubuh tumbuhan, Akar biasaya berkembag dibawah
permukaan tanah, meskipun adalah akar tumbuh diluar tanah. Pada gymnospermae
dan dikotil, akar tersebut berkembag dan memebesar menjadi akar primer dnegan
cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang. Pada monokotil akar
tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering dan akar ini dinamakan
akar serabut. Akar biasanya mempunyai
sifat, selalu tumbuh di bagian dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi,
tidak berbuku – buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya
sering kali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.Pada umumnya akar
dapat di bedakan bagian – bagiannya yaitu : leher akar atau pangkal akar
(collum ), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang
–cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu – bulu akar
(pilus radicalis).
Dan akar ini mempunyai
tugas, memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan
yang terlarut dalam tanah, pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat
penimbun makanan. Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan
fungsinya Karena itu dikenal akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar
panjat, akar pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis dengan jamur. Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar, yaitu, akar
primer yang berasal dari embrio dan
akan tetap bertahan sepanjang hidupnya, serta akar liar yang berasal dari
batang atau daun. Akar tersebut dapat bersifat permanen dan sementara. Peranan
akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah serta
menambatkan tumbuhan pada tanah atau makanan seperti Daucus, Manihot,
Dioscorea, dan Ipomoea. Peranan akar liar bervariasi, sesuai dengan peranan
akarnya. Akar liar dapat berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung, akar
nafas, akar pelekat, akar pembelit, dan sebagai penunjang. Irisan memanjang
ujung akar muda menunjukkan 4 daerah pertumbuhan yang batasnya tidak terlalu
jelas. Yaitu, tudung akar, daerah pembelahan sel daerah pemanjangan, dan daerah
diferensiasi sel. Daerah-daerah pertumbuhan ini dapat berhimpitan karena
dipengaruhi oleh jenis tumbuhnya serta keadaan lingkungan yang menentukan
aktifitasnya. Akar
Pada kebanyakan tanaman berpembuluh, akar menjadi bagian sporofit yang terletak
di bawah tanah dan terutama terlibat dalam penyerapan air dan mineral, serta
membuat tanaman dapat berdiri tegak. Dua fungsi lainnya adalah sebagai tempat
penyimpanan dan penghubung. Kebanyakan akar berfungsi sebagai penyimpan,
seperti pada wortel, bit gula dan ketela rambat. Struktur umum dari bagian luar
ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah jaringan gabus),
kadang dijumpai hypodermis sebagai
derivate epidermis, parenkim korteks, selapis sel endodermis,
stele dan berkas pembuluh
Organisasi ujung akar. Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apical pucuk, memiliki 3 daerah meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks), juga, meristem apikal akar membentuk sel-sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki kutikula. Sel-sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar, banyak yang tumbuh (Anonimous,2009).
Organisasi ujung akar. Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apical pucuk, memiliki 3 daerah meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks), juga, meristem apikal akar membentuk sel-sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki kutikula. Sel-sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar, banyak yang tumbuh (Anonimous,2009).
1.2 Tujuan
Praktikum
1.
Dapat memahami teori tentang akar
2.
Dapat memahami sifat-sifat akar
3.
Dapat memahami bagian-bagian akar
4.
Dapat memahami bentuk-bentuk akar
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Akar Jagung (Zea mays)
2.1.1 Morfologi
Jagung
merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif
dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat
bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m,
ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa di ukur dari
permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa
varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak
memiliki kemampuan ini. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman
yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
2.1.2
Anatomi
Struktur umum dari
bagian luar ke dalam,
epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah
jaringan gabus),kadang dijumpai hypodermis
sebagai derivate epidermis, parenkim
korteks,
selapis sel endodermis,
stele dan berkas pembuluh. Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada lingkaran
luar dari lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak berkembang
hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat
dijumpai parenkim empulur. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang
berkutikula dan kadang terdapat stomata,system jaringan dasar berupa korteks
dan empulur,dan jaringan pengangkut (xylem
dan floem). Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan
tersebar di seluruh permukaan batang. Pada tanaman ini mempunyai tipe akar
poliarkh, yaitu memiliki jumlah ikatan xylem
yang banyak dan disertai dengan
empulur yang luas. Di antara berkas-berkas
pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim
korteks banyak ditemukan variasi sel parenkim baik
sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar
minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah
korteks ini. Sel sklerenkim
(serabut) dan sel sklereida (sel
batu).
2.1.3 Ekologi
Jagung adalah tanaman
rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki
masa hidup 70-210 hari jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung dapat tumbuh hingga
ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanamn jagung
merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah.
Temperatur maksimal dari tanaman jagung mulai dari fase pertumbuhan dan
perkembangan adalah 18-320C. Temperatur 350C akan menyebabkan kematian pada
tanaman jagung. Suhu udara atau temperatur yang baik untuk perkecambahan
adalah 120C,
dan fase pertumbuhan adalah 21-300C. Di daerah Asia Tenggara, fase
kekeringan yang terjadi pada April-Mei akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan
tanaman. Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300
mm/bulan. Jika kurang dari 300 mm/bulan akan mengakibatkan kerusakan
pada tanaman jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga
berdampak pada berkurangnya hasil panen.
2.2 Akar Wortel (Daucus carota)
2.2.1 Morfologi
Akar
pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai
bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak dan biasanya pada bagian ini menjadi
tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu
berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan . Wortel memiliki akar tunggang dan serabut. Namun
dalam pertumbuhannya, akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi
mejadi tempat penyimpanan makanan sehingga bentuk akar akan berubah menjadi
besar, bulat dan memanjang dengan diameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung
varietasnya. Akar tunggang yang membesar inilah disebut umbi wortel. Adapun
akar serabut yang menempel pada akar tunggang, menyebar ke samping berwarna
kekuning-kuningan (putih gading).
2.2.2 Anatomi
Sistem
pembuluh primer pada akar, seperti yang telah dikemukakan dari strukturnya dan
dari arah perkembangan radialnya. Protoxilem dalam akar itu eksark sedangkan
pada akar itu endark. Xilem dan floem
tersusun berseling dalam akar, pada Daucus
carota, tiga berkas memasuki setiap kotiledon. Berkas median di antara
ketiga runutan ini terdiri atas untai xylem eksark yang berkesinambungan dengan
protoxilem akar dan secara lateral disertai dua untai floem. Dalam untai ini dapat ditelusuri diferensiasi sentripetal
untuk jarak tertentu ke dalam kotiledon. Berlawanan dengan ini, setiap runutan
kotiledon lateral itu kolateral dengan floem
eksternal dan xylem endark di
sebelah dalam. Di seluruh panjangnya berkas-berkas ini, diferensiasi xylem berlangsung dalam arah
sentrifugal. Berkas-berkas ini berasal dari bagian tengah xylem di akar-akarnya.
Oleh sebab itu, dalam hal Daucus itu,
terdapat kelanjutan yang pasti, tanpa pembalikan apapun, di antara system
pembuluh primer pada ktiledon dengan yang terdapat pada sumbu bersamadi
hipokotil-radikula. Pada Daucus, meristem apical pada epikotil berhenti
membentuk primordium daun setelah penebalan sekunder itu diawali di daerah
hipokotil-radikula. Runutan kolateraldaun-daun lebar ini bergabung dengan
jaringan pembuluh sekunder pada hipokotil dan akar.
2.2.3 Ekologi
Akar wortel syarat tumbuh. Wortel
dapat ditanam di daerah dengan ketinggian 1.200-1.500 m. dpl. Tanah yang baik
dala proses pertumbuhan sayuran ini yaitu tanah yang subur, gembur dan kaya
humus, dengan pH antara 5,5-6,5. Tanaman wortel ini sangat cocok pada suhu
22-240C dengan temperature lembab dan cukup sinar matahari. Jika
tanah yang akan dibuat menjadi lahan tanam kurang subur, maka dapat dilakukan
pemupukan intensif, ketikakebanyakan tanah di Indonesia mempunyai pH rendah.
2.3 Akar Mangga (Mangifera
indica)
2.3.2
Morfologi
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang
dari akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu
akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa
encapai 6m. pemanjagan akar tunggang akar berhenti bila mencapai permukaan air
tanah . akar cabang makin ke bawah makin sedikit, paling banyak akar cabang
pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm. Struktur morfologi akar
tersusun dari akar primer, akar skunder, rambut akar, ujung kar dan tudung akar
(kaliptra). Rambut akar umunya terbentuk didekat ujung akar dan berumur
pendek,.Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak
dan mudah rusak. Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat
asam, yang didalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat
tertentu, yang tidak mudah tembus oleh ujung akar. Dengan enzim tersebut,
ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang sangat
kokok sekalipun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari
kerusakan akar menembus tanah.
2.3.2 Anatomi
Akar
mangga tersusun oleh jaringan
epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan termodifikasi membentuk
bulu akar untuk menyerap air dan mineral. Juga memiliki stele (silinder pusat) terdiri atas perisikel (yang terdiri dari satu lapis sel yang
membentuk kambium
dan jaringan gabus),
berkas penggankut yang berbentuk radial (xylem
di tengah, floem di luar, yang
dilapisi kambium),
serta tidak memiliki empulur.
2.3.3 Ekologi
Tanaman
mangga dapat hidup di daerah dengan musim kering. Masa
kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah,
tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika
bunga muncul pada saat hujan. Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah
gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yg seimbang. Derajat
keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5,5-7,5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya
dikapur dengan dolomit.
2.4 Akar Singkong (Manihot escluenta crantz)
2.4.1 Morfologi
Akar singkong
merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris
tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang
ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong
tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan
ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida
yang bersifat racun bagi manusia. Tanaman singkong memiliki
akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami
pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan.
Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu
akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan
makanan pokok pengganti nasi.
2.4.2
Anatomi
Akar singkong tersusun oleh
jaringan epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan dindingnya
mudah di lalui air dan juga melindungi bagian dalam akar. Juga memiliki
jaringan endodermis, dinding selnya bisa mengalami penebalan gabus. Serta terdapat pula jaringan xylem
dan floem yang berfungsi sebagai
pengankut zat-zat makanan.
.
2.4.3 Ekologi
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ubi kayu
antara 1.500-2.500 mm/tahun. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ubi kayu sekitar
100 C. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65%. Sinar matahari yang dibutuhkan
bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembanganya. Bila
suhunya di bawah 100 C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit
terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna
2.5 Akar Bambu (Bambusa sp)
2.5.1 Morfologi
Akar bambu terdiri atas rimpang (rhizon) yang berbuku dan
beruas. Pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh
menjadi batang. Akar rimpangnya yang terdapat dibawah tanah membentuk sistem
percabangan, dimana dari ciri percabangan tersebut nantinya akan dapat
membedakan asal dari kelompok bambu tersebut. Bagian pangkal akar rimpangnya
lebih sempit dari pada bagian ujungnya dan setiap ruas mempunyai kuncup dan
akar. Kuncup pada akar rimpang ini akan berkembang menjadi rebung yang kemudian
memanjat dan akhirnya menghasilkan buluh.
2.5.2 Anatomi
Akar bambu memiliki jaringan epidermis, suatu lapisan sel yang tersusun rapat dan dindingnya
mudah di lalui air. Termodifikasi menjadi bulu-bulu akar untuk menyerap air dan
mineral. Selain itu terdapat
jaringan korteks, tersusun atas
jaringan parenkim yang sel-selnya tersusun rapat. Berfungsi sebagai tempat
pertukaran zat dan penyimpan bahan makanan serta jaringan xylem
dan floem. Jaringan xylem
berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil proses fotosintesis dari
daun keseluruh tubuh tumbuhan.
2.5.3 Ekologi
Bambu
adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat
tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam. Namun laju pertumbuhan ini amat
ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan
yang paling umum adalah sekitar 3–10 sentimeters (1,2–3,9 in) per hari.
Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode
Cretaceous,
di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa dari spesies bambu terbesar
dapat tumbuh hingga melebihi 30 m (98 kaki) tingginya, dan bisa mencapai diameter
batang 15–20 cm (5,9–7,9 in). Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa
inci saja. Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati
titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga
temperatur 29 °C (−20 °F). Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut
mampu bertahan hingga zona 5-6, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan
pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan tunas bambu baru di
musim semi berikutnya.
2.6 Akar Anggrek (Appendicula elegans)
2.6.1 Morfologi
Akar pada anggrek merupakan akar
gantung, akar anggrek memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan
ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di
kulit pohon atau pada media tanaman anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan
yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek,
bahkan ada yang nyaris tak berambut.
2.6.2 Anatomi
Akar anggrek tersusun oleh, jaringan epidermis yang berfungsi melindungi bagian dalam
akar, dan memiliki jaringan endodermis, dinding selnya bisa mengalami penebalan gabus
(titik caspari) hingga silender pusat. Namun, ada yang tidak mengalami
penebalan sehingga bisa dilalui air (dinamakan sel penerus atau sel peresap).
2.6.3 Ekologi
Anggrek dapat tumbuh di berbagai tempat
yang memungkinkan seperti tanah yang berhumus, tanah rawa-rawa, akar tumbuhan
lain. Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia, dari daerah tropis hingga
kutub. Tanaman
anggrek cocok di daerah panas yang memerlukan suhu udara 26-300C pada
siang hari, 210C pada malam hari, dgn daerah ketinggian 0-650 meter
dpl. Anggrek sedang di ketinggian 150-1500 m dpl. Anggrek sedang pada suhu
udara siang hari 21 dan 15–210C, pada malam hari, dgn ketinggian
150-1500 m dpl. Dan anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) Anggrek dingin
jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-210C di
siang hari dan 9–150C pada malam hari, dgn ketinggian 1500 m dpl
pertumbuhannya lebih bagus.
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
Morfologi dan Anatomi akar ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Muslim Indonesia, pada hari sabtu tanggal 07 Desember
2013 pada pukul 08.00-14.00 WITA.
3.2
Alat
dan Bahan
3.2.1 Alat :
a.
Buku gambar b.
Pensil
2B
c. Penggaris d.
Penghapus
e. Pensil
Warna (Crayon)
3.2.2 Bahan :
a. Akar Jagung (Zea mays)
b. Akar Wortel (Daucus
carota)
c. Akar Mangga (Mangifera indica )
d. Akar Singkong (Manihot
Esclueta Crantz)
e. Akar Bambu (Bambusa sp)
f. Akar Anggrek (Appendicula
elegans)
3.3 Prosedur Kerja
1.
Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.
Mempersiapkan bahan (Akar tumbuhan) diatas meja.
3.
Amati kemudian gambar akar tersebut
pada buku gambar.
4.
Berikan keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian bagiannya.
5.
Rendam dengan menggunakan alcohol kemudian keringkan.
6.
Tempel pada buku gambar akar tanaman yang telah diawetkan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No
|
Akar Jagung
|
Keterangan Akar Jagung
|
1
|
|
Jagung (Zea mays)
Klasifikasi
Kingdom
:
Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Sub Divisi
:
Spermatophyta
Divisi
: Magnoloiophyta
Kelas
:
Liliopsida
Sub Kelas
:
Commelinidae
Ordo
:
Poales
Famili
: Poaceae
Genus : Zea
Spesies
: Zea
mays lam
|
No
|
Akar Wortel
|
Keterangan Akar Wortel
|
|
|
Wortel
(Daucus carota)
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Sub Divisi
: Spermatohyta
Divisi
:
Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Rodsidae
Ordo
:
Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus
:
Daucus
Spesies
: Daucus carota
|
No
|
Akar Manggga
|
Keterangan Akar
Mangga
|
|
|
Mangga (Mangifera indica)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Sub
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo :
Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica
|
|
Akar Singkong
|
Keterangan Akar Singkong
|
|
|
Singkong
(Manihot escluenta crantz)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Sub Kingdom :
Tracheobionta
Sub Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot escluenta crantz
|
No
|
Akar Bambu
|
Keterangan Akar Bambu
|
|
|
Bambu ( Bambusa sp)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyte
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Monocotyledonae
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Bambusa
Spesies
: Bambusa sp
|
|
Akar Anggrek
|
Keterangan Akar
Anggrek
|
|
|
Anggrek (Appendicula elegans )
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Sub
Divisi :
Spermatophyta
Divis :
Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub
Kelas :
Lilidae
Ordo : Orchidales
Famili :
Orchidaceae
Genus :
Appendicula
Spesies : Appendicula elegans
|
4.2 Pembahasan
4.2.1
Akar Jagung
Akar jagung
tergolong akar serabut yag dapat mencapai kedalaman 8m, meskipun sebagian besar
berada pada kisaran 2m. pada tanaman yang sudah cukup dewasa mucul akar advetif
dari buku-buku batang bagian bawah yang menyangga tegaknya tanaman. Anatomi
akar jagung dari bagian luar ke dalam:
epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah jaringan
gabus), kadang dijumpai hypodermis
sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan
berkas pembuluh. Floem dan xylem. Ekologi
jagung Jagung adalah tanaman
rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki
masa hidup 70-210 hari jagung dapat tumbuh hingga ketin.ggian 3 meter. Suhu udara atau temperatur yang
baik untuk perkecambahan adalah 120C, dan fase pertumbuhan adalah
21-30 0C.
4.2.2 Akar Wortel
Akar pada wortel
merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang
istimewa yaitu bentuk tombak dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat
penimbunan makanan. Anatomi wortel terdiri dari sistem pembuluh primer pada
akar, seperti yang telah dikemukakan dari strukturnya dan dari arah
perkembangan radialnya. Protoxilem dalam akar itu eksark sedangkan pada akar
itu endark. Xilem dan floem tersusun berseling dalam akar.
Ekologi akar wortel syarat tumbuh. Wortel dapat ditanam di daerah
dengan ketinggian 1.200-1.500 mdpl. Tanah yang baik dala proses pertumbuhan
sayuran ini yaitu tanah yang subur, gembur dan kaya humus, dengan pH antara
5,5-6,5. Tanaman wortel ini sangat cocok pada suhu 22-240C.
4.2.3 Akar
Mangga
Mangga berakar
tunggang yang bercabang-cabang dari akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang
kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon
mangga sangat panjang hingga bisa encapai 6m. pemanjagan akar tunggang akar
berhenti bila mencapai permukaan air tanah .Anatomi akar mangga
tersusun oleh jaringan
epidermis, satu lapisan sel yang tersusun rapat dan termodifikasi membentuk
bulu akar untuk menyerap air dan mineral. Juga memiliki stele
(silinder pusat) terdiri atas perisikel
(yang terdiri
dari satu lapis sel yang membentuk kambium
dan jaringan gabus).
Dan ekologi Tanaman
mangga dapat hidup di daerah dengan musim kering. Masa
kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga.
4.2.4
Akar Singkong
Tanaman singkong memiliki akar serabut dan
pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian
inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan.Anatomi tanaman
singkong tersusun oleh jaringan epidermis, satu lapisan sel yang tersusun
rapat dan dindingnya mudah di lalui air dan juga melindungi bagian dalam akar.
Juga memiliki jaringan endodermis
Ekologi singkong. Curah hujan yang sesuai untuk
tanaman singkong antara 1.500-2.500
mm/tahun. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya singkong
sekitar
100 C.
4.2.5 Akar
Bambu
Akar bambu terdiri atas rimpang
(rhizon) yang berbuku dan beruas. Akar rimpangnya yang terdapat dibawah tanah
membentuk sistem percabangan.Anatomi
akar bambu memiliki jaringan epidermis, suatu lapisan
sel yang tersusun rapat dan dindingnya mudah di lalui air. Ekologi
akar bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan
tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24
jam. Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim,
dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3–10
sentimeters (1,2–3,9 in) per hari.
4.2.6
Akar Anggrek
Akar pada
anggrek merupakan akar gantung, akar anggrek memiliki lapisan berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan
akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanaman
anggrek.Anatomi akar anggrek
tersusun oleh, jaringan epidermis yang berfungsi melindungi bagian dalam
akar, dan memiliki jaringan endodermis, dinding selnya bisa mengalami penebalan gabus
(titik caspari) hingga silender pusat. Dan ekologi akar anggrek Anggrek dapat tumbuh di berbagai
tempat yang memungkinkan seperti tanah yang berhumus, dan akar tumbuhan lain.
Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia, dari daerah tropis hingga kutub.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari praktikum tersebut dan pengamatan yang
dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan
bahwa akar adalah bagian pokok yang nomor tiga setelah daun dan
batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.Akar biasanya 13
berat kering seluruh tubuh tumbuhan, Akar biasaya berkembag dibawah permukaan
tanah, meskipun adalah akar tumbuh diluar tanah. Pada gymnospermae dan dikotil,
akar tersebut berkembag dan memebesar menjadi akar primer dnegan cabang yang
berukuran kecil yang disebut akar tunggang. Pada monokotil akar tidak lama
bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering dan akar ini dinamakan
akar serabut.
2. Akar biasanya mempunyai sifat, selalu
tumbuh di bagian dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi, tidak berbuku –
buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali
meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
3. Bagian – bagiannya akar yaitu, leher akar
atau pangkal akar (collum ), ujung akar
(apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang –cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla
radicalis), bulu – bulu akar (pilus radicalis).
4. Bentuk-bentuk akar, akar udara, akar penyimpan, akar sekulen,
akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis dengan
jamur.
5.2 Saran
Diharapkan kepada asisten
dosen untuk selalu dapat tersenyum dan juga buat asisten dosen agar lebih tegas
lagi pada saat praktikum jika ada yang tidak membawa bahan lab.
DAFTAR
PUSTAKA
Fahn.
D.1991.Anatomi tumbuhan.http://Laporan
akar/ Laporan Praktikum Akar Biologi html. (Diakses 07 Desember 2013)
Mila.
A.2012. Morfologi Akar. http:// LAporan Praktikum Akar.html.
(Diakses 07 Desember 2013).
Muhammad. J .2008. Morfologi Tumbuhan.http:www//Laporan
akar/Morfologi Tumbuhan modifikasi
akar. html. (Diakses 07 Desember 2013).
AYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKAR

Artinya :
Dan perumpamaan kalimat yang buruk, seperti
pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
(Q.S Ibrahim : 26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar